Sabtu, 19 Januari 2013

Murabbi Bukan Biro Jodoh !!!

Menikahlah Untuk Ibadah (inspirasi)
“Ikhwahfillah rahimakumullah, kita harus pahami bersama bahwa murabbi bukan biro jodoh”, tutur lembut murabbi dengan sedikit penekanan di akhir kalimat.
Saya mencoba menelisik sebab kalimat ini muncul. Bahkan hampir beberapa pertemuan halaqah bahasannya masih membahas yang begini-beginian.

Entah, hal ini menjamur sejak masa mana? Kader-kader di kampus seperti berlomba-lomba mencapai pelaminan. Yang pasti bagi yang memang sudah terlaksana sebuah jalan yang syar’i dan telah berlalu ijab qabul, “maka itu yang disebut dengan takdir”, ujar murabbiku lagi.
Nah tapi, fenomena yang kemudian muncul dewasa ini adalah banyak kader-kader “muda” yang justru terperdaya dengan “nasib” saudaranya.

Jumat, 04 Januari 2013

Menikah, Kenapa Takut?


Indahnya Menikah
Oleh : DR. Amir Faishol Fath

Kita hidup di zaman yang mengajarkan pergaulan bebas, menonjolkan aurat, dan mempertontonkan perzinaan. Bila mereka berani kepada Allah dengan melakukan tindakan yang tidak hanya merusak diri, melainkan juga menghancurkan institusi rumah tangga, mengapa kita takut untuk mentaati Allah dengan membangun rumah tangga yang kokoh? Bila kita beralasan ada resiko yang harus dipikul setelah menikah, bukankah perzinaan juga punya segudang resiko? Bahkan resikonya lebih besar. Bukankankah melajang ada juga resikonya?

Hidup, bagaimanapun adalah sebuah resiko. Mati pun resiko. Yang tidak ada resikonya adalah bahwa kita tidak dilahirkan ke dunia. Tetapi kalau kita berpikir bagaimana lari dari resiko, itu pemecahan yang mustahil. Allah tidak pernah mengajarkan kita agar mencari pemecahan yang mustahil. Bila ternyata segala sesuatu ada resikonya, maksiat maupun taat, mengapa kita tidak segera melangkah kepada sikap yang resikonya lebih baik? Sudah barang tentu bahwa resiko pernikahan lebih baik daripada resiko pergaulan bebas (baca: zina). Karenanya Allah mengajarkan pernikahan dan menolak perzinaan.

Kamis, 03 Januari 2013

Nikah Muda: Gaya Pacaran Anak Muda Zaman Sekarang


Cinta sudah sering menjadi bahan obrolan oleh setiap manusia, dari yang muda hingga yang tua. Hal itu dikarenakan kata-kata cinta akan selalu bermakna keindahan dalam kehidupan, karena pasti akan merujuk kepada kebahagiaan individu.
Menurut Merriam Webster, cinta adalah sebuah kebajikan yang merepresentasikan kebaikan manusia, keharuan dan kasih sayang – “the unselfish loyal and benevolent concern for the good of another”. ~ Merriam Webster Dictionary

Cinta pun bagi manusia, perlu diungkapkan, utarakan dan ditunjukkan lewat bukti-bukti nyata. Cinta kepada orang tua lewat bakti, cinta kepada tanah air lewat abdi, cinta kepada sahabat lewat relasi. Lalu bagaimana cinta kepada lawan jenis?

Rabu, 02 Januari 2013

Kisah Cinta Lelaki Shalih "Salman Al Farizi"

“Bila seorang laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaqnya meminang,” kata Rasulullah mengandaikan sebuah kejadian sebagaimana dinukil Imam At Tirmidzi, “Maka, nikahkanlah dia.” Rasulullah memaksudkan perkataannya tentang lelaki shalih yang datang meminang putri seseorang.


“Apabila engkau tidak menikahkannya,” lanjut beliau tentang pinangan lelaki shalih itu, “Niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” Di sini Rasulullah mengabarkan sebuah ancaman atau konsekuensi jika pinangan lelaki shalih itu ditolak oleh pihak yang dipinang. Ancamannya disebutkan secara umum berupa fitnah di muka bumi dan meluasnya kerusakan.