“Aneh deh sama status teman kamu.” Kata Faiz sambil merengut mendekati kursi Naya.
“Teman aku yang mana Iz? Emang statusnya bagaimana sampai bikin kamu bête?” Naya balik bertanya.
“Bukan
bête sih. Hanya merasa aneh saja. Itu tuh, si Raina. Statusnya itu
isinya tentang wajah seseorang yang cantik atau tampan tapi tidak pantas
untuk di pamerkan.” Faiz menjelaskan kepada Naya dengan tetap merengut.
“Maksudnya
kamu, di pamerkan bagaimana Iz? Aku ga ngerti.” Naya yang sedang fokus
mengetik laporan bulanan kemudian menoleh ke arah Faiz.
“Yaa… contohnya di jadikan foto profil Facebook atau menaruhnya di internet.”
“Ooh gitu toh. Aku bisa jelasin ke kamu. Karena aku juga pernah merasa aneh sama dia.” Naya hendak berbagi cerita.
Selasa, 24 April 2012
Dialog Antar Ikhwan (Sok) Stabil & Ikhwan (agak) Labil
Selepas shalat Zhuhur, para ikhwan
tidak langsung beranjak dari masjid. Seperti biasa, mereka saling
membentuk kelompok-kelompok kecil dan memperbincangkan banyak hal.
Begitu pula yang kini dilakukan akh Simun dan akh Afik di pojok masjid.
“Assalamu’alaikum. Gimana kabarnya, Akhi?”
“Wa’alaikumussalam. Alhamdulillah, akh. Tetap berseri sebagaimana mentari di pagi hari. By the way, ada apa nih, akh? Tumben-tumbennya mukanya kusut begitu.”
“Muka ane emang begini, akh.”
“Betul juga. Terus ada apa, akh?”
“Sebenarnya ane pengen minta tolong sama Ente.”
“Minta tolong apa? Sebagai saudara, ane pasti bantu kalau Ente punya masalah.”
“Assalamu’alaikum. Gimana kabarnya, Akhi?”
“Wa’alaikumussalam. Alhamdulillah, akh. Tetap berseri sebagaimana mentari di pagi hari. By the way, ada apa nih, akh? Tumben-tumbennya mukanya kusut begitu.”
“Muka ane emang begini, akh.”
“Betul juga. Terus ada apa, akh?”
“Sebenarnya ane pengen minta tolong sama Ente.”
“Minta tolong apa? Sebagai saudara, ane pasti bantu kalau Ente punya masalah.”
Rabu, 18 April 2012
Inspirasi Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab,
Rindu ku melihat wajahmu
Ketokohanmu menyejarah
Kepahlawananmu menghadirkan decak kagum
Keperkasaanmu menjungkalkan kemusyrikan
Keadilanmu meleburkan masalah
Kepedulianmu menghadirkan kebahagiaan
Luka-luka menganga kehidupan terobati
Jahitan kebenaranmu telah menyatukan serpihan-serpihan kesalahan
Umar,
Dari dulu hingga kini namamu membumi
Sampai kapan pun namamu akan selalu dikenang
Kepahlawananmu menjayakan Islam
Gaya pemerintahanmu mengindahkan kehidupan
Rindu ku melihat wajahmu
Ketokohanmu menyejarah
Kepahlawananmu menghadirkan decak kagum
Keperkasaanmu menjungkalkan kemusyrikan
Keadilanmu meleburkan masalah
Kepedulianmu menghadirkan kebahagiaan
Luka-luka menganga kehidupan terobati
Jahitan kebenaranmu telah menyatukan serpihan-serpihan kesalahan
Umar,
Dari dulu hingga kini namamu membumi
Sampai kapan pun namamu akan selalu dikenang
Kepahlawananmu menjayakan Islam
Gaya pemerintahanmu mengindahkan kehidupan