Menikahlah Untuk Ibadah (inspirasi) |
“Ikhwahfillah rahimakumullah, kita harus pahami bersama bahwa murabbi bukan biro jodoh”, tutur lembut murabbi dengan sedikit penekanan di akhir kalimat.
Saya mencoba menelisik sebab kalimat ini muncul. Bahkan hampir beberapa pertemuan halaqah bahasannya masih membahas yang begini-beginian.
Entah, hal ini menjamur sejak masa mana? Kader-kader di kampus seperti berlomba-lomba mencapai pelaminan. Yang pasti bagi yang memang sudah terlaksana sebuah jalan yang syar’i dan telah berlalu ijab qabul, “maka itu yang disebut dengan takdir”, ujar murabbiku lagi.
Nah tapi, fenomena yang kemudian muncul dewasa ini adalah banyak kader-kader “muda” yang justru terperdaya dengan “nasib” saudaranya.