Jumat, 21 September 2012

Siapa Di Belakang Media Massa?


Media massa sebenarnya punya misi mulia yaitu mencerdaskan bangsa. Peran media massa adalah menyebarluaskan informasi untuk kepentingan masyarakat. Saat ini informasi sudah menjadi kebutuhan bagi semua orang. Bagi sebagian besar manusia, informasi sudah seperti air dalam kehidupan. Kita tidak bisa hidup tanpa itu.

Bahkan media massa menjadi elemen penting di negara modern. Media massa adalah pilar ke empat dalam demokrasi. Rakyat bisa mengontrol jalannya pemerintahan melalui media massa. Peran yang dimainkan media massa adalah menjadi  sosial control dan pressure groups sebagai penyeimbang kekuasaan negara.

Sayangnya, idealisme media  itu terkadang disusupi oleh kepentingan lain. Sangat tergantung dengan apa dan siapa yang berada di belakangnya. Apalagi sekarang ini media massa sudah menjadi bagian dari industri. Pemilik media adalah pengusaha yang menginvestasikan modalnya dalam jumlah besar. Tentu mereka ingin modalnya berkembang dan menghasilkan keuntungan.
Ada beberapa kepentingan yang mungkin mempengaruhi media dalam menyajikan berita. Diantaranya yaitu:

1. Ideologi
Kepentingan untuk menyebarluaskan ideologi sudah ada sejak awal media massa lahir ke dunia. Kita bisa membaca sejarah, ideologi apapun di dunia ini bisa tersebar luas dengan menggunakan media. Inilah yang disebut dengan propaganda. Partai politik atau organisasi agama seringkali memiliki media untuk menyebarkan pemahamannya.

2. Politik
Media massa adalah sarana strategis untuk kepentingan politik praktis. Contoh nyata ada partai politik yang baru berdiri tapi sudah memiliki popularitas tinggi.  Semua itu terjadi karena mereka memiliki media massa. Para petinggi partai itu punya media televisi, koran, radio dan situs berita online. Setiap hari iklan partai itu ada di televisi. Tentu saja gratis.
Ada juga pemilik media yang ingin menjadi calon presiden. Iklan dan isi berita di medianya menjadi sarana pencitraan diri. Tujuannya tentu untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas calon presiden itu. Masalah hukum yang pernah berhembus pun tertutupi dengan isi pemberitaan yang disesuaikan dengan kepentingannya.

3. Bisnis
Media massa adalah entitas bisnis yang punya tujuan mencari keuntungan materi. Demi keuntungan materi, isi berita bisa disesuaikan dengan selera pasar. Supaya medianya laku terjual atau dilihat, dibaca dan didengar banyak orang. Bad news is good news. Berita miring, kontroversial dan menghebohkan sering disajikan agar masyarakat penasaran dan menarik perhatian. Padahal isi beritanya belum tentu benar.

4. Pribadi
Kepemilikan media massa di tangan pribadi bisa memiliki konsekuensi tersendiri. Kepentingan pribadi si pemilik akan ikut berperan dalam isi pemberitaan. Pemilik media yang terlibat kasus hukum akan membela diri melalui media yang dia miliki. Pernah ada dialog di televisi yang isinya hanya membahas kasus hukum dari si pemilik media. Tentu saja isi dialognya sudah diatur sedemikian rupa agar membela kepentingan pengusaha tersebut.
Media bisa menjadi sarana mencerdaskan rakyat tapi juga bisa membodohi rakyat. Media bukan tempat yang netral dimana kebenaran hakiki bisa ditemukan. Jangan pernah menerima informasi dan mengganggap itu sebuah kebenaran hanya dari satu media saja. Carilah sebanyak mungkin informasi dari media yang berbeda. Agar kita bisa lebih jernih dan obyektif dalam melihat suatu persoalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar