Jumat, 26 Oktober 2012

Hari Arafah 1433 H


Pagi ini ku bangun agak telat, saat mata mula terbuka adzan sudah berkumandang…ahhh kelewat sudah sahur ku pagi ini untuk puasa Arafah. Dengan niat yg sudah tertanam beberapa hari kemarin tetap semangat menjalani puasa ini dengan berharap keutamaan yang Allah janjikan kepada Hamba-Nya yang melaksanakan puasa sunah muakad ini. Beberapa keutamaan Puasa Arafah dijelaskan :
سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ

Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa hari Arafah, beliau menjawab, “Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (HR. Muslim)


مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ

“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim)


خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّونَ مِنْ قَبْلِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah. Dan sebaik-baik yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan “Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir (Tidak ada Ilah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. MilikNyalah segala kerajaan dan segala pujian, Allah Maha Menguasai segala sesuatu).” (HR. Tirmidzi, hasan)

Demikianlah keutaman hari arafah, maka aku rasa merugi jika hari ini terlewatkan begitu saja tanpa ada ikhtiar untuk mengejarnya. Namun pagi ini aku gak bilang ama Emak klo lagi menjalankan sunah muakad ini, ketika ke dapur Emak seperti biasa sudah menyajikanku segelas kopi seperti hari biasanya.
 “Cung wedangem ndang diombe’ selak adem” (Nak Kopi mu segera diminum keburu dingin)
Sambil ngecek email yang masuk didepan laptop di ruang tamu,kemudian aku temui Emak didapur “aku poso Mak dino iki” (aku puasa Mak untuk hari ini)

“Dek bengi kok ora kondo tho cung,  nek ape poso tak gawekno gawe sahur.lha sahur opo dek maeng” (Tadi malam kok gak ngomong tho Nak,klo mau puasa Emak masakan buat sahur)

“Wis gak popo Mak,diniati wae” (Ya gak apa-apa Mak,Sing penting niatkan saja)

Selang beberapa waktu aku ke belakang nyuci pakaian yang tak buat kerja kemarin, setelah itu mandi dan berangkat menunaikan amanah serta bergrilya mencari kambing Qurban untuk Donatur LMI Tuban. Sampai dikantor LMI Tuban aku buka kunci pintu, ya pagi ini aku yang masuk paling awal walau pun jarak tempuh dari rumah 40km waktu tempuh 45menit (Soko-Tuban) . Selang beberapa saat Mas Sugi  (Fundrising) datang, aku pun pamit untuk Sholat Dhuha di Masjid Al Falah.  Ya hari ini memang hari istimewa dan Allah akan mengistimewakan hamba-Nya yang taqaruf kepada-Nya…do’apun mengalir indah dengan penuh harapan tergenapkanlah separuh agama ku ini (ngarep bangeett ma Allah…hehehe)
Setelah sholat ku lihat dihalaman depan Masjid ada Bapak yang menyerahkan kambing hitam (type Jawa) kepada ta’mir masjid. Sungguh hati ini penuh iri pingin melaksanakan perintah Allah membeli kendaraan akhirat (hewan qurban). Dalam hati ku berbisik “Sabar dulu tahun ini blom bisa istiqomah seperti tahun kemarin, ntar klo ada rizki insyaAllah tahun depan”.

Bergegas ku kembali ke kantor LMI Tuban, Mas Waras pun datang dan akan keluar lagi untuk mengambil Kambing Qurban di TK BAS (Bina Anak Shaleh), Alhamdulillah TK ini setiap tahunnya mempercayai LMI Tuban untuk menyalurkan hewan qurban bersama program Kelana Qurban LMI hingga pelosok desa. Mereka pamit berangkat ke TK BAS dan aku pun masuk ke kantor untuk mengecek email nama-nama Pequrban dari LMI Surabaya untuk Tuban. Ah kurang beruntung banget…Laptop gak bisa dihidupkan, kemudian aku ke Toko Antariksa.Com untuk mengecekan laptop. Bertemu dengan saudara seperjuangan Bang Syaiful Antariksa dan rekan-rekan lainnya. Mas Afif kemudian mengecek trouble di laptop ku, ternyata kabel power laptop yang longgar menjadi penyebabnya. Alhamdulillah Si Lapi ku g perlu masuk ruang rawat gawat darurat (kayak pasien yg sakit ajah…hemmm). Lalu ku pamit untuk melanjutkan aktivitas kantor.
Hari menjelang siang Pak Ridho pun juga datang ke kantor, beberapa saat kemudian terdengar adzan dzuhur dari Masjid Al Falah, kami segera menghap menemui panggilan Allah untuk menunaikan shalat dzuhur. Selepas shalat kembali ke kantor, datanglah Ustadz Yudhi ke kantor kemudian aku sms juga Bang Syaiful untuk Syuro kordinasi. Kesepakatan tercapai , tinggal penerapan dilapangan besok. Mas Sugi pamit jemput Istrinya di TK BAS, kemudian Pak Ridho pamit pulang dulu karna nanti sore ada agenda ifthor jama’I ( buka bersama ) di mabes.

Menunggu adzan Ashar sambil kemas-kemas untuk menuju masjid Mubarok, lanjut menuju masjid. Alhamdulillah bersyukur bisa shalat jamaah di masjid dekat asrama haji Tuban ini. Seusai shalat,menuju parkiran motor. Hp jadulku pen bergetar, wah ternyata Pak Yusuf tadi telpon beberapa kali saat aku shalat lalu ku putuskan telepon balik beliau.

Selepas dari Masjid Mubarok meluncur ke rumah Pak Tarmuji belakang Pasar Kambing Tuban. Aku cek satu demi satu kambing qurban yang telah aku pesan untuk pequrban LMI Tuban.
“Lho Pak ini baru 21 ekor masih kurang 4ekor lagi kan Pak? ” Tanya ku
“Iyo Mas, golek kambing mepet ngene susah” (Cari kambing menjelang hari Idul Adha  H-1 susah) jawab beliau

“Inggih Pak, Panjenengan padosaken sekawan malih” (Iya Pak, Bapak Carikan 4 ekor lagi) sahut ku
Pak Tarmuji pun langsung bergegas ke Pasar mencarikan kambing kekurangannya, dan aku pun dipersilahkan menunggu di rumah beliau. Sambil nunggu di dalam rumah, Hp ku bergetar ada panggilan dari nomor baru 08135773xxxx , kuangkat Hp dan terdengar suara salam yang taka asing bagiku.
“Assalamualaikum “
“Wa’alaikumsalam” jawab ku (penasaran dengan suara yg sering aku dengar)
“Mas Warsito, ini saya Pak Abdussalam,tolong besok kambing qurbannya diantar ke Dsn.Santren Ds. Banjarworo,Kec.Bangilan” lanjut beliau berbicara

“Inggih Ustadz, InsyaAllah besok pagi segera dikirim” jawab ku, sambil mengenang masa aku berguru ilmu agama dengan beliau di Masjid Baitul Makmur – Ketintang seminggu sekali malam sabtu ba’da Maghrib sapai shalat Isya’. Masjid ini yang jadi saksi nanti awal aku mulai belajar agama dan mengenal bnyak saudara seiman dan seperjuangan ( Bang Rully, Bang Fuad, Bang Backtiar, Bang Suradin Cs  ), Saudara Sebotol (Akh Farih, Akh Agus, Akh Riza, Gus Choy, Akh Diwan, Akh Cs). Dulu aku anak yang bandel, disuruh ngaji Orang tua pun membantah. Tapi kini begitu kenal dengan lingkaran Formusa aku bersemangat mengayunkan langkah kaki menapaki jalan dakwah ini. Jazakallah saudaraku seiman yang telah membantu ku mengenal Rabb ku dan mengenalkan ku pada Ustadz Abdussalam yang asalnya sama dari Tuban juga.
Setelah  percakapan telepon selesai, Pak Tarmuji datang menenteng 4 ekor kambing dari pasar. 

Alhamdulillah amanah dari Pequrban sudah terbelikan semua hewan qurban. Tinggal membayarkan uang untuk Pak Tarmuji.
“Mohon Maaf Pak ini baru ada 11 juta, kekurangannya besok ya” 
“Inggih Mboten nopo-nopo Mas ” (Ya gak papa Mas) , sahut beliau.
“Pak nanti ada teman saya yang mau ambil 1 ekor untuk dikirim ke Masjid At Taqwa”
“Ingih Mas, Monggo menawi bade’ dipendet ” ( Ya Mas, silahkan kalau mau diambi )
Ku telpon Mas Sugi segera untuk ngambil Kambingnya, Mas Sugi ternyata masih ngantar istrinya kasih lest privat. Sambil menunggu Mas Sugi aku sempatkan sms Ustadz Abdussalam untuk bernostagia kembali..heheheh. Ah sms ku lama gak di bales, mungkin beliau lagi sibuk. Ku meluncur ke ATM Mandiri di BasRa untuk menambah pembayaran k Pak Tarmuji agar segera terlunasi semua. Ahhh ternyata cuman bisa nyabut 5 Juta dari brangkas ATM (limited), segera balik k Pak Tarmuji…ehhh beliau gak ada, keluar ama Mas Sugi mengantarkan Kambing ke At Taqwa. Sambil menunggu mereka pulang, aku cek HP penasaran ada balasan gak dari Ustadz Abdussalam.

“ Oh iya, kalau begitu kita insyaAllah seperjuangan, Allahu Akbar ” balasan sms dari Beliau
“ Ane’ dulu sering ikut kajian Ustadz di Masjid Baitul Makmur – Ketintang, Skrng diamanahi Kacab LMI Tuban. Warsito ” aku balas sms Beliau
“  Yg penting mudah2an Antum sdh menikah atau mau menikah, supaya barokah  ” balasan beliau. Jlebbb..kenah deh aku , sambil mikir “kok tiba2 Ustadz jawab begithu ?”
“ Aamin, mohon do’anya Ustadz semoga di hari Arafah ini terkabul n akan datang Bidadari ku tahun ini ” balas ku sambil ngareepppp bangeedddd…heemmmm

“ Mudah2an duridhoi Allah dan jadi beneran, tapi ojo lali ambek ustate’ sing tukang dongo, he he he…. ” balasan sms beliau yang kelihatannya sambil menunjukkan sikap humor… ^_^
“ Aamiin, InsyaAllah masih ingat. Ane kehilangan kontak dgn Akh Suradin. Klo ikhwah yg lain masih sering chat. Gmn Tadz, ADK disana masih banyak yg d Masjid BM Ketintang ” balas ku, sambil mengalihkan tema pembicaraan…agar g ngomongin nikah mulu…lgi sensitive @_#

“ Masih, Termasuk khwatnya. ” balas beliau….kayaknya sambil ngeledek..hemm ^_^
“ Waduh, jdi ngomongin akhwat nih Tadz, hehehe mumpung mumpung dipenghujung Hri Arofah mhon dibntu do’a agar thun ini ada akhwat yg mau menjadi Bidadari Ane’, Aamiin ” bales ku sambil ngarep bangetss di do;akan ma Ustadz. @_@
“ Tentu dong, itu ma harus diseriusin supaya hidup ini jadi sempurne deh ? ” Ustadz lagi-lagi meyakinkan ku..heheehe  (4_4)

“ Iya Tadz, klo g ada yg dinafkahin kayakx rizki itu makin dikejar makin lari, klo ada yg dinafkahinkayaknya rizki datang sendiri hehehe ” balasan ku dgn penuh pertimbangan..heemmm
“ InsyaAllah yakin deh dan itu Pasti, asal niayatnya sungguh2 Amiin ” Ustadz mencoba meyakinkan ku…
Lalu Pak Tarmuji datang, aku bayarkan uangnya
“ Ngapuntene’ Pak nembe enten niki 5 yuto malih ” ( maaf Pak baru ada ini 5 jula lagi )
“ Nggih mboten nopo-nopo Mas ” ( Iya gak papa Mas )

Kemudian aku pamit pulang, Hp menujukkan 16.38 berfikir adzan maghrib blom sampai rumah, akhirnya berhenti beli Es Tebu 2 bungkus untulk bekal perjalanan. Langsung aku pulang via jalur Grabagan, Alhamdulillah agak cepet karena pastinya sepi. Disore hari ini cuaca pegunungan yang sejuk dan sepi menenmani perjalanan ku pulang terhitung cuman beberapa motor n truck + 1 Avanza baru dgn plat putih yang berhasil aku salip.  
Alhamdulillah Sampai rumah pukul 17.18 , berbuka puasa tinggal beberapa menit lagi. Es Tebu 2 bungkus siap menemani berbuka puasa Arafah hari ini. Beberapa menit kemudian terdengar adzan….Allhamdulillah Saatnya berbuka puasa ( 2 bungkus Es Tebu + 1 buah Mangga + Segelas Kopi ) dan tak lupa do’a agar segera dikirim Bidadari untuk menggenapkan separuh agama  ku mintakan ma Allah SWT.

Ya Rabb…hari ini terasa indah
Kau Pertemukan Muslim penjuru dunia di Arafah,
Aku mohon pertemukan Bidadari ku dengan Ikatan Nikah…

Penulis : Warsito “ Si Pemoeda Ndeso “

1 komentar:

ito al-fath mengatakan...

“Di antara hari yang Allah banyak membebaskan seseorang dari neraka adalah hari Arofah. Dia akan mendekati mereka lalu akan menampakkan keutamaan mereka pada para malaikat. Kemudian Allah berfirman: Apa yang diinginkan oleh mereka?” (HR. Muslim)

Posting Komentar