Penulis : Salim A. Fillah |
"Wahai Rabb kami yang Maha Penyayang, Maha Lembut dan Maha adil, ini tidak benar-benar terjadi khan!?", tetapi ketika Allah menetapkan takdir dan ketetapan, maka kita mengimaninya, dengan keyakinan bahwa Allah punya rencana. Rencananya pastilah kebaikan seperti dijanjikanNya. Astaghfirullah. Ampuni kami ya Allah
(1) Kita membaca tarikh dan musuhpun menyimak sejarah; Al-Aqsho dan Palestina selalu dibebaskan dari paduan 2 arah; Mesir dan Suriah. Ini pertarungan.
(2) Kholid dari arah Suriah dan 'Amr ibn Al-'Ash dari arahMesir; maka Alloh memilih Abu 'Ubaidah membebaskan Al-Aqsho dan 'Umar menerima kuncinya.
(3) Setelah mengambil-alih Mesir dari kebobrokan Fathimiyah dan mewarisi Nuruddin Mahmud Zanki diSuriah; Sholahuddin Al-Ayyubi membebas Al-Aqsho.
(4) Maka hari ini; kaum Muslimin yang sempat tersenyum oleh Mursi di Mesir dan menaruh harap pada Mujahidin di Suriah; harus lagi memanjang sabar.
(5) Banyak kepentingan yang belum merelakan 2 negeri ini menjadi pangkalan perjuangan agar Ummat kembali dapat shalat dan beri'tikaf di Al-Aqsho.
(6) Hendaknya lalu kita tahu; kepedulian soal Mesir dan Suriah bersatu muara ke iman kita, cinta kita, rindu kita; tuk menziarahi Al-Aqsho merdeka.
(7) Hari-hari ini Mesir gegap gempita; "Suara damai ini lebih tajam dari peluru; tekad kami lebih baja dari senjata"; maka Alloh menguji mereka.
(8) Allah menyiramkan darah agar bumi Mesir subur; mengambil syuhada' agar anak-anak sejarah tahu betapa mahal dan berharga apa nan diperjuangkan.
(9) Juga sejak 2 tahun sebelumnya; Suriah telah membayarkan 100.000 nyawa; tapi mata dunia belum utuh terbuka bahwa musuh kemanusiaan ini nyata.
(10) Maka hari ini; jika puasa terasa melemahkan; jika tarawih melelahkan; jika tilawah memayahkan; mari menatap sejenak ke arah Mesir dan Suriah.
(11) Sebab mereka nan mewakili kita di garis depan iman; dibakar musim panas, direpotkan hajat, dicekam ancaman, disuguhi besi dan api; tapi teguh.
(12) Mereka nan darahnya mengalir dengan tulang pecah;tapi tak hendak membatalkan shoum sebab ingin syahid berjumpa Robbnya dalam keadaan puasa.
(13) Mereka gadis-gadis belia yang menulis nama di tangannya; agar jika syahadah menjemput dan jasadremuk tiada yang susah bertanya siapa namanya.
(14) Hari ini ketika kolak dan sop buah tak memuaskan ifthor kita; tataplah sejenak ke negeri yang kucing punjadi halal karena tiadanya makanan.
(15) Hari ini sungguh kita ditampar Allah dengan Mesir; dengan kepahlawanan mereka nan lebih suka bertemu Alloh daripada hidup membenarkan tiran.
(16) Hari ini sungguh kita ditampar Allah dengan Suriah; ketika kisah Ibu yang memasak batu dan menidurkan anaknya dalam hujan peluru adalah fakta.
1 komentar:
"Wahai Rabb kami yang Maha Penyayang, Maha Lembut dan Maha adil, ini tidak benar-benar terjadi khan!?", tetapi ketika Allah menetapkan takdir dan ketetapan, maka kita mengimaninya, dengan keyakinan bahwa Allah punya rencana.
Posting Komentar