Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan
menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah,
dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh,
inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.
Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran
memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan
kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan
yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat
kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat
sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan
bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap
ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah
bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang
mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.
Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita
memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi
barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita
memperhatikan jika ingin diperhatikan.
Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang
sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini.
Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik
hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya
keluarga, kawan dan sahabat Saudara.
Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website
ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan
ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait,
dengan pembahasan singkatnya.
Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak
mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan
mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan
sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang
tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam
berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia
adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal. Kepada
Allah juga semuanya berpulang.
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus
membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai
kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang
mengikhlaskan diri kepada Allah.
Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
Matematika Dasar Sedekah
Apa yang kita lihat dari matematika di bawah ini?
10 – 1 = 19
Pertambahan ya? Bukan pengurangan?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa matematikanya begitu?
Matematika pengurangan darimana?
Koq ketika dikurangi, hasilnya malah lebih besar?
Kenapa bukan 10-1 = 9?
Inilah kiranya matematika sedekah. Dimana ketika kita memberi
dari apa yang kita punya, Allah justru akan mengembalikan lebih banyak
lagi. Matematika sedekah di atas, matematika sederhana yang diambil dari
QS. 6: 160, dimana Allah menjanjikan balasan 10x lipat bagi mereka yang
mau berbuat baik.
Jadi, ketika kita punya 10, lalu kita sedekahkan 1 di antara
yang sepuluh itu, maka hasil akhirnya, bukan 9. Melainkan 19. Sebab yang
satu yang kita keluarkan, dikembalikan Allah sepuluh kali lipat.
Hasil akhir, atau jumlah akhir, bagi mereka yang mau
bersedekah, tentu akan lebih banyak lagi, tergantung Kehendak Allah.
Sebab Allah juga menjanjikan balasan berkali-kali lipat lebih dari
sekedar sepuluh kali lipat. Dalam QS. 2: 261, Allah menjanjikan 700x
lipat.
Tinggallah kita yang kemudian membuka mata, bahwa
pengembalian Allah itu bentuknya apa? Bukalah mata hati, dan kembangkan
ke-husnudzdzanan, atau positif thinking ke Allah. Bahwa Allah pasti
membalas dengan balasan yang pas buat kita.
Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak
Memberi Lebih Banyak, Menuai Lebih Banyak
Kita sudah belajar matematika dasar sedekah, dimana setiap
kita bersedekah Allah menjanjikan minimal pengembalian sepuluh kali
lipat (walaupun ada di ayat lain yg Allah menyatakan akan membayar 2x
lipat). Atas dasar ini pula, kita coba bermain-main dengan matematika
sedekah yang mengagumkan. Bahwa semakin banyak kita bersedekah, ternyata
betul Allah akan semakin banyak juga memberikan gantinya, memberikan
pengambalian dari-Nya.
Coba lihat ilustrasi matematika berikut ini:
Pada pembahasan yang lalu, kita belajar:
10 – 1 = 19
Maka, ketemulah ilustrasi matematika ini:
10 – 2= 28
10 – 3= 37
10 – 4= 46
10 – 5= 55
10 – 6= 64
10 – 7= 73
10 – 8= 82
10 – 9= 91
10 – 10= 100
10 – 3= 37
10 – 4= 46
10 – 5= 55
10 – 6= 64
10 – 7= 73
10 – 8= 82
10 – 9= 91
10 – 10= 100
Menarik bukan? Lihat hasil akhirnya? Semakin banyak dan
semakin banyak. Sekali lagi, semakin banyak bersedekah, semakin banyak
penggantian dari Allah.
Mudah-mudahan Allah senantiasa memudahkan kita untuk
bersedekah, meringankan langkah untuk bersedekah, dan membuat balasan
Allah tidak terhalang sebab dosa dan kesalahan kita.
Sedekah bisa mendatangkan ampunan Allah, menghapus dosa dan
menutup kesalahan dan keburukan. Sedekah bisa mendatangkan ridha Allah,
dan sedekah bisa mendatangkan kasih sayang dan bantuan Allah. Wuh,
inilah sekian fadilah sedekah yang ditawarkan Allah bagi para pelakunya.
Sebagaimana kita ketahui, hidup kita jadi susah, lantaran
memang kita banyak betul dosanya. Dosa-dosa kita mengakibatkan kehidupan
kita menjadi tertutup dari Kasih Sayangnya Allah. Kesalahan-kesalahan
yang kita buat, baik terhadap Allah, maupun terhadap manusia, membuat
kita terperangkap dalam lautan kesusahan yang sejatinya kita buat
sendiri. Hidup kita pun banyak masalah. Lalu Allah datang menawarkan
bantuan-Nya, menawarkan kasih sayang-Nya, menawarkan ridha-Nya terhadap
ikhtiar kita, dan menawarkan ampunan-Nya. Tapi kepada siapa yang Allah
bisa berikan ini semua? Kepada siapa yang mau bersedekah. Kepada yang
mau membantu orang lain. kepada yang mau peduli dan berbagi.
Kita memang susah. Tapi pasti ada yang lebih susah. Kita
memang sulit, tapi pasti ada yang lebih sulit. Kita memang sedih, tapi
barangkali ada yang lebih sedih. Terhadap mereka inilah Allah minta kita
memperhatikan jika ingin diperhatikan.
Insya Allah, hari demi hari, saya akan menulis tentang
sedekah, dan segala apa yang terkait dengan sedekah. Di website ini.
Saudara yang melihat, Saudara yang membaca, Saudara yang bisa memetik
hikmahnya, saya mempersilahkan membagi kepada sebanyak-banyaknya
keluarga, kawan dan sahabat Saudara.
Barangkali ada kebaikan bersama yang bisa diambil. Di website
ini pula, Saudara akan bisa mengambil petikan hadits hari per hari dan
ayat hari per hari, yang berkaitan dengan sedekah dan amaliyah terkait,
dengan pembahasan singkatnya.
Di pembahasan-pembahasan tentang sedekah, saya akan banyak
mendorong diri saya dan saudara, untuk melakukan sedekah, dengan
mengemukakan fadilah-fadilah/keutamaannya. Insya Allah pembahasan akan
sampai kepada Ihsan, Mahabbah, Ikhlas dan Ridha Allah. Apa yang
tertulis, adalah untuk memotivasi supaya tumbuh keringanan dalam
berbagi, kemauan dalam bersedekah. Sebab biar bagaimanapun, manusia
adalah pedagang. Ia perlu dimotivasi untuk melakukan sebuah amal.
Kepada Allah juga semuanya berpulang.
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.
Akhirnya, mintalah doa kepada Allah, agar Allah terus menerus membukakan pintu ilmu, hikmah, taufiq dan hidayah-Nya hingga sampai kepada derajat “mukhlishiina lahuddien”, derajat orang-orang yang mengikhlaskan diri kepada Allah.
2.5 % Tidaklah Cukup
Saudaraku, barangkali sekarang ini zamannya minimalis.
Sehingga ke sedekah juga hitung-hitungannya jadi minimalis. Angka yang
biasa diangkat, 2,5%. Kita akan coba ilustrasikan, dengan perkalian
sepuluh kali lipat, bahwa sedekah minimalis itu tidak punya pengaruh
yang signifikan.
Contoh berikut ini, adalah contoh seorang karyawan yang punya
gaji 1jt. Dia punya pengeluaran rutin sebesar 2jt. Kemudian dia
bersedekah 2,5% dari penghasilan yang 1jt itu. Maka kita dapat
perhitungannya sebagai berikut:
Sedekah: Sebesar 2,5%
2,5% dari 1.000.000 = 25.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 25.000 = 975.000
Tapi kita belajar, bahwa 975.000 bukan hasil akhir. Allah
akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia keluarkan sebanyak sepuluh
kali lipat, atau sebesar 250.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki
min haitsu laa yahtasib (rizki tak terduga) sebesar:
975.000 + 250.000 = 1.225.000
Lihat, “hasil akhir” dari perhitungan sedekah 2,5% dari 1jt,
“hanya” jadi Rp. 1.225.000,-. Masih jauh dari pengeluaran dia yang
sebesar Rp. 2jt. Boleh dibilang secara bercanda, bahwa jika dia
sedekahnya “hanya” 2,5%, dia masih akan keringetan untuk mencari sisa
775.000 untuk menutupi kebutuhannya.
Coba Jajal Sedekah 10 %
Saudara sudah belajar, bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah cukup.
Ketika diterapkan dalam kasus seorang karyawan yang memiliki gaji 1jt
dan pengeluarannya 2jt, maka dia hanya mendapatkan pertambahan 250rb,
yang merupakan perkalian sedekah 2,5% dari 1jt, dikalikan sepuluh.
Sehingga “skor” akhir, pendapatan dia hanya berubah menjadi Rp. 1.225.000. Masih cukup jauh dari kebutuhan dia yang 2jt.
Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.
Sekarang kita coba terapkan ilustrasi berbeda. Ilustrasi sedekah 10%.
Sedekah: Sebesar 10%
10% dari 1.000.000 = 100.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 100.000 = 900.000
Maka, tercatat di atas kertas:
1.000.000 – 100.000 = 900.000
Kita lihat, memang kurangnya semakin banyak, dibandingkan
dengan kita bersedekah 2,5%. Tapi kita belajar, bahwa 900.000 itu
bukanlah hasil akhir. Allah akan mengembalikan lagi yang 2,5% yang dia
keluarkan sebanyak sepuluh kali lipat, atau dikembalikan sebesar
1.000.000. Sehingga dia bakal mendapatkan rizki min haitsu laa yahtasib
(rizki tak terduga) sebesar:
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000
900.000 + 1.000.000 = 1.900.000
Dengan perhitungan ini, dia “berhasil” mengubah
penghasilannya, menjadi mendekati angka pengeluaran yang 2jt nya. Dia
cukup butuh 100rb tambahan lagi, yang barangkali Allah yang akan
menggenapkan.
2.5 % Itu Cukup, Kalau …
Setiap perbuatan, pasti ada balasannya. Dan satu hal yang
saya kagumi dari matematika Allah, bahwa Spiritual Values, ternyatab
selalu punya keterkaitan dengan Economic Values. Kita akan bahas
pelan-pelan sisi ini,
sampe kepada pemahaman yang mengagumkan tentang kebenaran janji Allah tentang perbuatan baik dan perbuatan buruk.
Kita sedang membicarakan bahwa sedekah 2,5% itu tidaklah
cukup. Mestinya, begitu saya ajukan dalam tulisan terdahulu, sedekah
kita, haruslah minimal 10%. Dengan bersedekah 10%, insya Allah
kebutuhan-kebutuhan kita, yang memang kita hidup di dunia pasti punya
kebutuhan, akan tercukupi.
Dari ilustrasi di dua tulisan terdahulu, saya memaparkan
bahwa ketika seorang karyawan bersedekah 2,5% dari gajinya yang 1jt,
maka “pertambahannya” menjadi Rp. 1.225.000. Yakni didapat dari Rp.
975.000, sebagai uang tercatat setelah dipotong sedekah, ditambah dengan
pengembalian sepuluh kali lipat dari Allah dari 2,5% nya. Bila sedekah
2,5% ini yang dia tempuh, sedangkan dia punya pengeluaran 2jt, maka
kekurangannya teramat jauh. Dia masih butuh Rp. 775.000,-. Maka kemudian
saya mengajukan agar kita bersedekah jangan 2,5%, tapi lebihkan.
Misalnya 10%.
Saudaraku, ada pernyataan menarik dari guru-guru sedekah,
bahwa katanya, sedekah kita yang 2,5% itu sebenarnya tetap akan
mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita, di dunia ini, maupun kebutuhan yang
lebih hebat lagi di akhirat, kalau kita bagus dalam amaliyah lain selain
sedekah. Misalnya, bagus dalam mengerjakan shalat. Shalat dilakukan
selalu berjamaah. Shalat dilakukan dengan menambah sunnah-sunnahnya;
qabliyah ba’diyah, hajat, dhuha, tahajjud. Bagus juga dalam hubungan
dengan orang tua, dengan keluarga, dengan tetangga, dengan kawan
sekerja, kawan usaha. Terus, kita punya maksiat sedikit, keburukan
sedikit. Bila ini yang terjadi, maka insya Allah, cukuplah kita akan
segala hajat kita. Allah akan menambah poin demi poin dari apa yang kita
lakukan.
Hanya sayangnya, kita-kita ini justru orang yang sedikit
beramal, dan banyak maksiatnya. Jadilah kita orang-orang yang merugi.
Skor akhir yang sebenernya sudah bertambah, dengan sedekah 2,5% itu,
malah harus melorot, harus tekor, sebab kita tidak menjaga diri.
Perbuatan buruk kita, memakan perbuatan baik kita.
Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita.
Tambahi terus amaliyah kita, dan kurangi terus maksiat kita.
Sumber : Ust. Yusuf Mansyur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar