Dalam penghitungan awal Partai Kebebasan dan Keadilan
(FJP), nampaknya akan memenangkan pemilu parlemen Mesir. Menurut hasil
penghitungan awal Partai Kebebasan dan Keadilan mendapat suara 40
persen. Sementara itu, Partai al-Nour yang didirikan oleh kelompok
Salafi kemungkinan mendapatkan 70 kuris. Meskipun, pemerintah
mengundurkan pemunguman hasil pemilu, sampai hari Jum'at atau Sabtu
besok.
Nampaknya, pasca rezim-rezim tiranik di dunia Arab dan Afrika Utara,
seperti Zine el Abidin ben Ali, Hosni Mubarak, Ali Abdullah Saleh,
Muammar Gaddafi, Bashar al-Assad, dan sejumlah negara lainnya, seperti
Maroko, Aljazair, dan Yordania, kekuatan politik Islam akan mengambil
alih kekuasaan di sejumlah negara.
Sesudah Partai An-Nadhah yang dipimpin Prof. Rashid Ghannoushi
memenangkan pemilu Tunisia, di susul Partai Islam Keadilan Maroko, juga
memenangkan pemilu di negeri Afrika Utara itu. Sementara itu, pemilu di
Mesir, negeri yang paling besar penduduknya di dunia Arab yang jumlahnya
mencapai 86 juta,nampaknya Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP)), yang
didirikan oleh Jamaah Ikhwanul Muslimin memenangkan pemilu. Kemenangan
Partai Kebebasan dan Keadilan semakin mengokohkan perubahan di dunia
Arab dan Afrika menuju Islam.
Penghitungan suara hasil pemilu.
Ikhwanul Muslimin, sebuah Jamaah yang tertua dan lahir di tahun l928,
yang didirikan oleh Hasan al-Banna, layak mendapatkan dukungan politik
dari rakyat Mesir. Kelompok Islam yang terorganisir dengan sangat baik
di Mesir telah memiliki pengalaman politik yang sangat luar biasa
menghadapi para rezim tiranik. Mereka menghadapi kehidupan politik yang
sangat keras, hampir satu abad.
Para pemimpin mereka terus berjuang dengan sabar menghadapi
penindasan politik. Bahkan banyak para tokohnya yang syahid, termasuk
pendirinya Hasan al-Banna yang tewas ditembak aparat penguasa Mesir.
Sebagian diantara mereka ada yang dihukum gantung, seperti Sayyid Qutb,
Abdul Qadir Audah, dan sejumlah tokoh Ikhwan lainnya, yang menolak
mendukung Presiden Gamal Abdul Nasser.
Para pengamat melihat kemungkinan Partai Kebebasan dan Partai
Keadilan mendapatkan sekitar 40 persen suara, yang merupakan hasil tahap
pertama pemungutan suara.
Keberhasilan kekuatan politik Islam dalam pemilu Mesir, yang
mempunyai posisi strategis secara geopolitik, selanjutnya akan mempunyai
spektrum politik yang luas bagi dunia Arab dan Afrika Utara. Ini akan
terus mendorong perubahan di seluruh kawasan. Kemenangan kekuatan
politik Islam itu, karena faktor keikhlasan dan kesabaran serta
kesungguhan para pemimpin yang sudah menghadapi penindasan, tanpa harus
bersikap pragmatis dan oportunis terhadap para penguasa yang tiranik
Perdana Menteri Qatar Sheikh Hamad bin Jassim al-Thani, mengatakan
kekuatan kaum Islamis kemungkinan besar akan mengambil alih kekuasaan di
seluruh dunia Arab dan Afrika Utara, pasca revolusi, ujarnya.
Pejabat Partai Kebebasan dan Keadilan mengatakan partainya akan
memenangkan pemilu dalam memperebutkan kursi parlemen
sekkurang-kurangnya sepertiga dari total kursi parlemen. Sementara itu,
Parai Al-Nour, salah satu dari kelompok Islam Salafi, mengatakan bahwa
al Nour akan mengambil 70 kursi di majelis yang baru.
Kemungkinan partai-partai Islam akan membentuk blok mayoritas yang
solid di parlemen. Nampaknya, kekuatan Ikhwan dan Salafi di parlemen
Mesir mendatantg akan menjadi kekuatan penentu dalam politik di Mesir.
Bahaya Demokrasi
Ali Khafagi, pemimpin komite pemuda Partai Kebebasan dan Keadilan,
mengatakan, tujuan Ikhwan adalah mengakhiri korupsi dan melakukan
reformasi dan pembangunan ekonomi.
Prioritas Jamaah Ikhwan melalui Partai Kebebasan dan Keadilan adalah
memberantas kemiskinan, yang menjadi warisan Hosni Mubarak. Mungkan
langkah pertama yang akan dilakukan Partai Kebebasan dan Keadilan
adadalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, memerangi kemiskinin, dan
meyakinkan para pemilih, bahwa mereka mampu mengatasi problem rakyat
Mesir, yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun.
Setiap pemerintah baru harus bergulat dengan krisis ekonomi yang
telah memaksa mata uang Mesir ke level terendah dalam hampir tujuh tahun
ini. Investasi di Mesir juga turun drastis akibat revolusi, termasuk di
bidang parawisata. .
Dewan Aguntg Militer (SCAF) Mesir yang dipimpin Marsekal Ahmad Husien
Tantawi, kemungkinan tahun depan, segera akan menyerahkan kekuasaannya
kepada pemerintahan sipil. Setelah selesai pemilihan presiden. Sebuah
perubahan yang sangat menarik, yang dimulai dari penumbangan rezim Hosni
Mubarak, dan pengalihan kekuasaan melalui pemilu.
Sebelumnya, kelompok nasionalis dan sekuler yang dipimpin Mohammad
el-Baradei, berusaha menjegal kaum Islamis dengan cara melakukan
pendudukan Tahrir Square, dan memaksa Marsekal Tantawi menyerahkan
kekuasaan militer kepada el-Baradei, tetapi itu gagal.
Namun, nampaknya sesudah Partai Kebebasan dan Keadilan memenangkan
pemilu, kemungkinan segera akan membentuk pemerintahan baru. Posisi
perdana menteri kemungkinan akan jatuh kepada Partai Kebebasan dan
Keadilan. Hal itu, seperti dikemukakan oleh pemimpin Partai Kebebasan
dan Keadilan, pada hari Selasa kemarin.
Perdana Menteri Essam Sharaf telah mengundurkan diri saat berlangsung
unjuk rasa besar-besaran di Tahrir Square, yang menewaskan 42 orang
tewas, dan menjadi pusat pemberontakan anti-Mubarak.
Kemudian, Kamal al-Ganzouri, diminta oleh tentara membentuk
"Pemerintah Keselamatan Nasional", bertujuan untuk menyelesaikan tugas
berikutnya, tetapi dia mengakui pada Rabu bahwa lima kandidat presiden
telah menolak undangan untuk bergabung dengan kabinetnya.
Sejarah baru di dunia Arab dan Afrika Utara berubah. Di mana
rezim-rezim tiranik yang nasionalis dan sekuler telah berakhir dan
ditumbangkan oleh kekuatan rakyatnya. Sekarang kekuatan baru yang
digerakkan kaum Islamis mengambil alih kekuasaan.
Namun, tidak sedikit para pemimpin dan tokoh Gerakan Islam yang jatuh
tertelungkup, sesudah menggapai kekuasaan, dan meninggalkan tugasnya
yang asas, menegakkan Islam.
Karena, demokrasi bisa menjadi "candu" yang menggerogoti komitment
mereka bagi menegakkan Islam, dan mengkompromikan dengan kepentingan
duniawi. Adakah akan ada kehidupan lebih baik? Semoga. (mash)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar